Hai mahasiswa baru Ilmu Sejarah, selamat datang di
Universitas Sebelas Maret. Tentu, momen ini yang kalian tunggu, saat dimana
kalian dinyatakan diterima di jurusan dan perguruan tinggi idaman. Tapi mungkin
ada juga diantara kalian yang masih merasa kecewa atas keputusan ini. Jurusan
yang sebenarnya tidak terlalu kalian inginkan. Kalian pasti ingat dengan
kalimat ini “terkadang Tuhan memberikan
yang kita butuhkan, bukan yang kita inginkan”. Begitulah kira-kira nasehat
agar kita selalu bersyukur dan ikhlas menerima apapun pemberiannya-Nya.
Tahun akademik baru sudah dibuka, masa depan sudah
didepan mata. Kehidupan baru dimulai. Sebagai mahasiswa baru barangkali
temen-temen masih bertanya-tanya, atau bingung mengenai jurusan kalian entah
bagaimana aktifitasnya sampai dengan prospek kedepan ketika sudah lulus.
Baiklah, dengan tulisan ini semoga sedikit memberikan gambaran mengenai kuliah
di jurusan Ilmu Sejarah. Kenapa harus di
Ilmu Sejarah? Buat apa? Dan bagaimana melakukannya?
Menjadi mahasiswa Ilmu Sejarah? Hmm, beberapa
diantara kalian pasti membayangkan dengan sesuatu yang membosankan, bikin
ngantuk, banyak hapalan dll (yang gak enak-enak lah). Bayangan seperti itu
mungkin temen-temen dapatkan dari pengalaman ketika belajar di sekolah dari SD,
SMP, bahkan lanjut SMA. Ternyata, anggapan itu tidak semua benar. Model dan
sistem pengajaran yang ada di perguruan tinggi berbeda dengan sekolah. Kita
disini (di jurusan ilmu sejarah) tidak selalu dibuat bosan atau ngantuk. Ada
saat-saat tertentu kita bisa sangat enjoy bahkan ketagihan belajar sejarah.
Kita tidak dituntut hafal hari, tanggal, tahun, ataupun nama tokoh karena yang
paling penting kita mengetahui dan paham mengenai peristiwa yang terjadi. Kalau
toh kita bisa menghapalnya, itu justru lebih bagus.
Bangsa besar ialah bangsa yang tidak akan melupakan
sejarah bangsanya, begitu ucap Soekarno sang proklamator. Sekitar dua abad lalu
kritikus Jerman, Gotthold Ephraim Lessing menyatakan: “Tanpa sejarah... setiap
jam kita akan diancam bahaya diperdayakan oleh pembual-pembual bodoh, yang
tidak jarang memuji sebagai penemuan baru dari apa yang telah diketahui dan
diyakini oleh manusia beribu-ribu yang lalu.” Pernyataan yang tajam itu
harusnya menjadi kebanggaan kita selaku mahasiswa yang mempelajari ilmu
sejarah. Meskipun sejarah masih bisa memperdayakan, akan tetapi kita sangat
terbuka lebar dengan belajar darinya. Apa yang menjadi peristiwa masa lalu, akan
kita pelajari. Kita belajar dari pengalaman yang telah dilukiskan sejarah.
Ungkapannya “Historia vitae magistra” bahasa latin yang artinya sejarah ialah
guru kehidupan.
Sebenarnya, belajar sejarah tidak hanya belajar
tentang satu aspek saja. Di ilmu sejarah, kita akan mempelajari banyak aspek
dalam kehidupan, baik dimensi ekonomi, politik, sosial, budaya. Karena tidak
ada satupun yang bisa lolos dari rekaman sejarah. Bahkan mungkin yang orang
anggap hal biasa atau sepele seperti “iklan minyak rambut” itupun ada
sejarahnya. Yang ingin saya sampaikan bahwa di ilmu sejarah, kalian bisa
mempelajari segala hal, jadi istilah “monoton” barangkali bisa tidak berlaku.
Dengan belajar sejarah kita akan tahu segala hal yang bisa jadi orang tidak
mengetahuinya. Maka benar yang disampaikan kritikus Jerman diatas, terkadang orang
terkagum terhadap sesuatu yang “baru” padahal apabila dikaji dari sejarah
sesuatu itu bisa jadi sudah ada sebelumnya. Ada juga istilah “cokro manggilingan” bahwa sejarah
berputar, sebuah peristiwa bisa saja berbeda tempat dan waktunya akan tetapi
polanya bisa sama.
Disamping ilmu sejarah bisa mempelajari berbagai
disiplin ilmu (interdisipliner), di jurusan ini model pembelajarannya tidak
hanya sekadar hapalan namun juga melaukan analisa. Tambahan lagi,
disemester-semester awal kalian akan diperkenalkan berbagai tempat bersejarah,
baik di sekitaran Solo maupun Yogyakarta. Kita bisa mengetahui tempat
bersejarah yang kita kunjungi, entah Museum, Benteng, Kraton, Candi dan
sebagainya. Itung-itung disamping belajar kalian bisa sambil refresing menikmati keindahan
peninggalan budaya. Hal ini menjadi poin tambah kalian mahasiswa yang
menggeluti bidang keilmuan sejarah. Menarik bukan?
Bagiamana dengan keilmuannya? Sebenarnya ,di jurusan
ini cara belajarnya simple 3 kuncinya yaitu sering baca buku, sering ngobrol
dan diskusi dan juga nulis. Kalau hingga saat ini diantara kalian kurang begitu
menarik membaca buku, maka mulai lah sekarang baca buku. Kalian bisa
mengawalinya dengan membaca novel atau cerita-cerita sejarah. Banyak kok novel
serial sejarah yang menarik dan ringan untuk dibaca, misalnya karya-karya
Pramudya Ananta Toer dan masih banyak lagi.
Kemudian, bagaimana untuk menumbuhkan semangat diskusi? Bagi temen-temen
yang suka ngobrol, coba deh sesekali waktu obrolannya tentang sejarah. Bisa
dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan tentang sesuatu yang unik, aneh atau bagi
kalian menarik. Peristiwa masa lalu yang kontroversial semisal G30 September,
Reformasi 1998, seputar kemerdekaan atau bisa juga tentang tokoh tertentu. Dari
situ kalian akan terbiasa dalam menumbuhkan rasa ingin tahu. Lalu menulis,
cobalah dengan menulis catatan-catatan pribadi kalian. Meskipun ini sepele bagi
kebanyakan orang, namun itu bisa menjadi
langkah awal untuk menghasilkan karya tulis lainnya. Ingat bahwa karya
tulis baik pemikiran, pengetahuan keilmuan dan penemuan tokoh-tokoh besar dunia
dimulai dari tulisan, catatan-catatan pribadi mereka.
Setelah sedikit tahu seputar ilmu sejarah, lalu
bagaimana ketika sudah menjadi lulusan dari jurusan ilmu sejarah ini? Tentu ini
membicarakan prospek kedepan tentang karier dan pekerjaan. Tidak sedikit dari
orang mengatakan bahwa jurusan ini “madesu” alias masa depan suram, apakah
demikan? Bagi saya pribadi jelas tidak! Banyak peluang yang bisa kita dapatkan
dari gelar sarjana ilmu sejarah. Instansi-instansi pemerintahan seperti
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Kementerian Luar Negeri, lembaga
penelitian seperti LIPI, Perguruan Tinggi (Dosen dan tenaga pengajar), pemandu
wisata, militer dan instansi lainnya. Yang terpenting sebenarnya kita harus
memahami betul tentang keilmuan sejarah, kita akan menjadi ahli atau pakar maka
demikian dengan sendirinya karier dan pekerjaan akan kita dapatkan. Tidak perlu
ada kekhawatiran apabila kita punya keahlian, kepakaran dan keunggulan dari
disiplin ilmu yang kita pelajari.
Sampailah diakhir dari tulisan ini, saya memahami
bilamana diantara kalian masih “galau” denga jurusan ini. Saya pun juga pernah
merasakan kegelisahan yang sama tentang ilmu sejarah dalam segala aktifitas dan
prospek kedepannya. Namun harus disadari bahwa bersyukur dan ikhlas ialah
senjata paling ampuh untuk menikmati segala sesuatu yang telah diberikan-Nya.
Kesuksesan seseorang tidak hanya ditentukan hanya dari satu faktor X, masih
banyak hal-hal lain yang bisa diusahakan. Di era masa kini dan masa depan,
persaingan akan selalu ada sehingga kemampuan, keahlian menjadi modal utama,
siapapun itu. Di jurusan ilmu sejarah banyak sekali yang bisa kita pelajari,
banyak hal yang bisa kita dapatkan asal kita mau berusaha untuk mendapatkannya.
Apalagi ketika kalian ikut organisasi akan menambah banyak lagi pengetahuan dan
pengalaman.
Mindset
pembelajaran sejarah ala “sekolahan” akan kalian temui perbedaannya di
perguruan tinggi. Tulisan ini hanya sekadar gambaran kecil dari mahasiswa ilmu
sejarah, semoga kalian akan penasaran dengan jurusan ini sehingga akan berupaya
mencarinya. Menjalankan aktifitas sebagai mahasiswa ilmu sejarah dengan
maksimal dan sungguh-sungguh, maka dengan sendirinya kalian akan mengetahui
gambaran yang lebih komplit dari jurusan ini. Dan kelak kita akan menikmati
keindahan yang diperoleh dari jurusan Ilmu Sejarah. Salam kami, Viva Historia !!!
Saya mahasiswa jurusan sejarah universyitas syah kulah aceh.terima kasih sangat terinspirasi.
BalasHapusSangat bermanfaat sekali. Terimakasih. Tunggu saya di UNS tahun 2019 yaa, aamiin...
BalasHapusTerima kasih kak atas motivasi dan juga pengetahuannya. Doakan saya di UNS ilmu sejarah 2021
BalasHapusArtikelnya keren,tolong Mampir ke Blog saya ya Kak,
BalasHapushttp://catatan-azis2.blogspot.com