Pendirian benteng
Vredeburg tidak lepas dari Mataram Islam yang pada waktu itu masih berada di
solo. Pada masa pemerintahan Pakubuwana III sistem pemerintahan lebih banyak
dikuasai oleh Belanda. Segala bentuk kebijakan, keputusan dan lain sebagainya
itu merupakan campur tangan Belanda. Sehingga banyak menimbulkan pro dan kontra
di dalam Mataram Islam it u sendiri. Raja sudah tidak bisa diberikan masukan
atau nasehat karena dia merasa terlalu banyak hutang budi kepada Belanda.
Akhirnya terjadilah pemberontakan salah satu ialah bangsawan dari Madura
bernama Untung Suropati. Pada waktu itu Pakubuwana III berhasil dikalahkan dan
melarikan diri akhirnya keraton Mataram Islam dikuasai oleh Untung Suropati.
Kemudian Pakubuwana III meminta perlindungan dan bantuan kepada pemerintah
Belanda untuk mengembalikan kekuasannya. Atas bantuan dari Belanda tersebut
Untung Suropati berhasil dikalahkan.
Dengan
mengusir Untung Suropati dari keraton, Pakubuwana III bisa menduduki tahtanya
kembali. Oleh Belanda Pakubuwana III diminta untuk melakukan perjanjian politik
diantaranya Pakubuwana III harus mengganti biaya perang melawan Untung
Suropati, perdangangan di sepanjang pantai utara Jawa dikuasai oleh Belanda,
keraton Mataram hanya menikmati 1/3 dari kekuasaan tersebut. Diadakannya pajak
umplengan (pajak pintu rumah) sehingga masyarakat pada waktu itu mengalami
kesengsaraan. Keadaan yang demikian memicu sikap reaktif dari Pangeran
Mangkubumi yang notabennya adalah saudara dari Pakubuwana III. Dia tidak rela
melihat masyarakat menderita kemudian mengambil sikap yang tegas dan berani
keluar dari keraton sebagai bentuk protes. Dari Keraton Mataram di Solo
bergerak kearah timur sampailah di daerah seragen kemudian bermarkas di desa
Kabanaran. Ternyata sikap tegas dari mangkubumi ini mendapat dukungan dari
rakyat yang telah mengidolakan pemimpin yang berani dan sebagia n para pemimpin keraton yang tidak setuju
dengan Belanda. Maka agar Pangeran Mangkubumi mendapat legitimasi dan
kepercayaan dari rakyat beliau diangkat menjadi raja Mataram versi rakyat yang
bergelar Susuhunan Kabanaran. Usaha dari Pangeran Mangkubumi memerangi Belanda
dengan merebut dan menguasai gudang logistik dan menguasai gudang senjata yang
dimiliki oleh Belanda dengan harapan semangat Belanda berkurang.
Usaha
tersebut diketahui oleh Belanda yang mana apabila tetap dibiarkan akan
mempengaruhi kedudukan Belanda, sehingga Belanda mempunyai siasat untuk memecah
belah Mataram Islam. Di desa Giyanti, Karanganyar kedua raja dipertemukan untuk
melakukan perjanjian. Perjanjian tersebut dikenal sebagai perjanjian Giyanti
pada tanggal 13 Februari 1755 yang pada hakekatnya membagi kekuasaan Mataram
menjadi dua yaitu di Solo tetap dikuasai Pakubuwana III, di Yogyakarta dikuasai
oleh Pangeran Mangkubumi dengan gelar Sri Sultan Hamengku Buwana I. Pada waktu
itu kondisi yang akan dijadikan Keraton Yogyakarta masih hutan belantara
(hutan beringin). Setelah mendapatkan wilayah kekuasaan di Yogyakarta,
pangeran Mangkubumi bertempat di Ambar Ketawang, Gamping. Pada tanggal 7
Oktober 1756 mulai menempati keraton Yogyakarta. Selain sebagai ahli Perang
yang tangguh Sri Sultan Hamengku Buwana I adalah juga seorang ahli bangunan
yang hebat. Dia membuat selokan di sekelilng keraton dan benteng pertahanan.
Melihat
kemajuan yang sangat pesat akan pembangunan kraton yang didirikan Sri Sultan
Hamengku Buwana I menimbulkan rasa kekhawatiran pada pihak Belanda sehingga
diajukanlah usul untuk membangun sebuah benteng disekitar wilayah keraton.
Yaitu oleh Gubernur Belanda Herman Nikolas Harting. Pendiriannya sendiri dengan
dalih yang digunakan pada waktu itu adalah agar Belanda dapat menjaga keamanan
keraton dan sekitarnya. Akan tetapi maksud sesungguhnya Belanda adalah untuk
memudahkan melakukan kontrol perkembangan yang terjadi di keraton dan
melindungi kantor pemerintahan Belanda. Hal ini bisa dilihat dari letak benteng
yang hanya satu jarak tembak meriam dari keraton dan lokasinya menghadap ke
jalan utama menuju keraton merupakan indikasi utama bahwa fungsi benteng dapat
dimanfaatkan sebagai benteng strategi, intimidasi, penyerangan dan blokade.
Lokasi yang dipilih belanda sangat strategis karena terletak diantara keraton,
alun-alun, masjid agung pasar, dan bank.
Pada waktu
itu pembangunan Benteng masih sangat semi permanen dimana masih menggunakan
kayu glugu sebagai tiang, gedeg sebagai dindingnya, dan daun
ilalang sebagai atap. Sri Sultan telah membangun sebuah benteng tersebut sangat
sederhana berbentuk bujur sangkar. Keempat sudutnya dibuat tempat penjagaan
yang disebut sebagai seleka atau bastion yang menyerupai bentuk kura-kura
dengan keempat kakinya. Oleh Sultan keempat sudut tersebut diberi nama
Jayawisesa (sudut barat laut), Jayapurusa (sudut timur laut), Jayaprakosaning
(sudut barat daya) dan Jayaprayitna (sudut tenggara). Pada awalnya Benteng
tersebut oleh belanda ditempatkan sejumlah 250 tentara Belanda. Setelah adanya
pergantian Gubernur di pantai utara jawa pada tahun 1765 dari Nikolas Harting
menjadi W.H. Van Ossenberg maka melihat benteng ini cukup strategis.
Kemudian Ossenberg mengusulkan disempurnakannya benteng tersebut. Agar lebih
optimal dalam mengamankan keraton. Oleh Sri Sultan disetujui, Ossenberg meminta
material disediakan oleh Sri Sultan. Karena Ossenberg akan mengganti sebesar
12.000 golden mata uang Belanda. Maka kayu-kayu (jati) yang digunakan ialah
berkualitas sangat baik yaitu diambil dari daerah Blora, Madiun dan dari daerah
gunung kidul. Sedangkan materialnya menggunakan tiga unsur yakni batu
gamping(kapur), pasir dan semen merah. Selesai pada tahun 1788 untuk membangun
benteng kemudian diberi nama benteng Rustenberg artinya tempat
peristirahatan. Struktur bangunan disesuaikan dengan kebutuhan militer. Pada
tahun 10 Juni 1867 di Yogyakarta terjadi gempa sangat hebat akibat letusan
gunung berapi sampai candi-candi salah satunya candi Borobudur teruruk material
letusan. Sehingga banyak bangunan di Yogjakarta termasuk bangunan Benteng
mengalami kerusakan. Setelah diadakan perbaikan, nama benteng Rustenberg dirubah
nama menjadi benteng Vredeburg yang artinya benteng perdamaian. Hal ini sebagai
maneifestasi hubungan Belanda dan keraton yang tidak saling menyerang.
Tentaranya dari 250 menjadi 450 tentara belanda.
Secara
historis bangunan ini sejak berdiri sampai sekarang telah mengalami berbagai
perubahan fungsi yaitu pada tahun 1760 - 1830 berfungsi sebagai benteng
pertahanan, pada tahun 1830 -1945 berfungsi sebagai markas militer Belanda dan
Jepang, dan pada tahun 1945 - 1977 berfungsi sebagai markas militer RI. Setelah
tahun 1977 pihak Hankam mengembalikan kepada pemerintah. Oleh pemerintah
melalui Mendikbud yang saat itu dijabat Bapak Daoed Yoesoep atas persetujuan
Sri Sultan Hamengku Buwono IX selaku pemilik, ditetapkan sebagai pusat
informasi dan pengembangan budaya nusantara pada tanggal 9 Agustus 1980. Pada
tanggal 16 April 1985 dipugar menjadi Museum Perjuangan dan dibuka untuk umum
pada tahun 1987. Kemudian pada tanggal 23 November 1992 resmi menjadi
"Museum Khusus Perjuangan Nasional" dengan nama "Museum Benteng
Yogyakarta". Bangunan bekas Benteng Vredeburg dipugar dan dilestarikan.
Dalam pemugaran pada bentuk luar masih tetap dipertahankan, sedang pada bentuk
bagian dalamnya dipugar dan disesuaikan dengan fungsinya yang baru sebagai
ruang museum.
KOLEKSI MUSEUM BENTENG
VREDEBURG
Museum Benteng Vredeburg
Yogyakarta menyajikan berbagai koleksi-koleksi sebagai berikut :
1.
Koleksi Bangunan
a.
Selokan atau parit, dibuat mengelilingi benteng yang pada awalnya di
maksudkan sebagai rintangan paling luar terhadap serangan musuh, yang kemudian
pada perkembangan selanjutnya karena sistem kemiliteran sudah mengalami
kemajuan hanya digunakan sebagai sarana drainase atau pembuangan saja. Saat ini
diaktifkan kembali sepanjang 100 m dengan kedalaman hampir 8m dengan lebar 14 m.
b.
Jembatan, pada awalnya dibuat jembatan angkut (gantung), yang berfungsi
diturunkan apabila digunakan kalau tidak dipakai diangkat. Jembatan dahulunya
dibuat dari kayu. Karena ada waktu itu transportasi masih menggunakan kereta
dan kuda. Tetapi karena berkembangnya teknologi khususnya kendaraan perang
kemudian diganti dengan jembatan yang paten.
c.
Tembok (benteng), lapisan pertahanan sesudah parit adalah tembok
(benteng) yang mengelilingi komplek benteng, berfungsi sebagai tempat
pertahanan, pengintaian, penempatan meriam-meriam kecil maupun senjata tangan. Tingginya
5 m dan mempunyai ketebalan 1 m dengan bentuk atasnya tidak dibuat datar tetapi
dengan kemiringan 45 derajat keluar. Pada waktu itu tersebut mempunyai dua
tujuan, yaitu pertama, musuh akan menembak tentara belanda yang dibelakang
benteng itu dari jarak tertentu sehingga belanda bisa merunduk peluru bisa mental
ke atas. Kemudian fungsi kedua dalam keadaan terjepit yang mana tidak bisa
malakukan perlawanan keluar, mereka masih dapat melakukaan perlawanan dari
dalam. Selain daripada postur tubuh mereka yang tinggi senapan itu dapat
diarahkan.
d.
Pintu gerbang, dibangun sebagai sarana keluar masuk kompleks benteng.
Pintu gerbang ada dua yakni pintu depan atau sisi barat dan pintu belakang atau
sisi timur. Diatasnya terdapat bangunan yang difungsikan pada waktu itu untuk
mengatur jembatan gantung. Sedangkan bangunan yang di bawah untuk melakukan
introgasi orang yang akan masuk benteng di luar kesatuannya. Pintu gerbang
tersebut berjumlah tiga buah yaitu di sebelah barat, timur dan selatan. Tetapi
khusus sebelah selatan hanya dibuat lebih kecil saja karena fungsinya pada
waktu itu sebagai pintu rahasia. Gerbang tersebut manyatu dengan benteng.
e.
Bangunan-bangunan di dalam benteng (di bagian tengah benteng) yang
berfungsi sebagai barak prajurit dan perwira, yang kemudian pada perkembangan
selanjutnya difungsikan sebagai tangsi militer. Gedung yang disebelah sini kiri
pintu gerbang dahulu sebagai ruang administrasi. Yang depan sekarang
difungsikan sebagai ruang pengenalan atau ruang audio visual mini. Dengan
kapasitas tempat duduk 40 orang. Gedung yang ditepi yang mempunyai 2
lantai dahulu digunakan sebagai barak prajurit. Bangunan benteng senantiasa
simetris barak prajurit di sisi barat selatan. Kemudian ruang tengah atau ruang
diorama 1 dan 2 dahulu sebagai asrama perwira.
f.
Monumen serangan Oemoem 1 Maret 1949
2.
Koleksi realia, merupakan koleksi yang berupa benda (material) yang
benar-benar nyata bukan tiruan dan berperan langsung dalam proses terjadinya
peristiwa sejarah. Antara lain berupa : peralatan rumah tangga, senjata,
naskah, pakaian, peralatan dapur dan sebagainya.
3.
Koleksi foto, miniatur, replika, lukisan dan atau benda hasil
visualisasi lainnya.
4.
Koleksi adegan dalam bentuk diorama, yaitu :
A.
Ruang diorama I, terdiri dari 11 buah minirama yang menggambarkan
peristiwa sejarah yang terjadi sejak periode perang diponegoro sampai masa
pendudukan Jepang di Yogyakarta (1825-1942).
B.
Ruang diorama II, terdiri dari 19 buah minirama yang menggambarkan
peristiwa sejarah sejak proklamasi atau awal kemerdekaan sampai agresi militer
Belanda I (1945-1947).
C.
Ruang diorama III, terdiri dari 18 minirama yang menggambarkan peristiwa
sejarah sejak adanya perjanjian Renville sampai dengan pengakuan
kedaulatan RIS (1948-1949).
D.
Ruang diorama IV, terdiri dari 7 buah minirama yang menggambarkan
peristiwa sejarah periode Negara Kesatuan Republik Indonesia sampai masa Orde
Baru (1950-1974).
JAM KUNJUNG DAN BIAYA MASUK
Ø
Selasa – Jum’at : 08.00 -16.00
Ø
Sabtu – Minggu : 08.00 – 17.00
Ø
Hari Libur Nasional tutup
Wisatawan Domestik
Wisatawan Macanegara
ü
Dewasa Perorangan : Rp.
2.000 Dewasa dan
anak-anak
ü
Dewasa Rombongan : Rp.
1.000 Rp. 10.000
ü
Anak-anak perorangan : Rp. 1.000
ü
Anak-anak rombongan : Rp. 500
KESIMPULAN
Pada waktu
itu pendirian benteng Rustenberg *yang sekarang Vredeburg
merupakan hasil politik Belanda. Pendiriannya sendiri dengan dalih yang
digunakan pada waktu itu adalah agar Belanda dapat menjaga keamanan keraton dan
sekitarnya. Akan tetapi maksud sesungguhnya Belanda adalah untuk memudahkan
melakukan kontrol perkembangan yang terjadi di keraton dan melindungi kantor
pemerintahan Belanda. Hal ini bisa dilihat dari letak benteng yang hanya satu
jarak tembak meriam dari keraton dan lokasinya menghadap ke jalan utama menuju
keraton merupakan indikasi utama bahwa fungsi benteng dapat dimanfaatkan
sebagai benteng strategi, intimidasi, penyerangan dan blokade.
Benteng Vredeburg
saat ini telah difungsikan sebagai museum modern, Benteng Vredeburg
memiliki koleksi lengkap meliputi koleksi bangunan, koleksi realia, koleksi
foto termasuk miniatur dan replika serta koleksi lukisan. Selain itu terdapat
pula 4 ruang pameran minirama sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
Museum
Benteng Vredeburg Yogyakarta sebagai museum khusus sejarah perjuangan nasional
merupakan salah satu tujuan wisata, seni, budaya dan ilmu pengetahuan. Peranannya
sebagai museum bertugas melaksanakan pengumpulan, perwatan,
penelitian,penyajian, penerbitan hasil penelitian dan memberikan bimbingan
edukatif kultural mengenai benda dan sejarah perjuangan bangsa Indonesia
khususnya wilayah Yogyakarta yang diapresiasikan ke dalam berbagai kegiatan
seperti : pemeran, penelitian, seminar, diskusi dan sebagainya. Dengan harga
tiket yang cukup terjangkau, pemandu yang ramah dan jelas serta tidak membuat
jenuh dalam menyampaikan, membuat pangunjung akan terasa nyaman berkunjung di
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta.
Sumber
1) Pemandu Wisata Museum
Benteng Vredeburg Yogyakarta, Bapak Seno.
2) Blog
Museum Benteng Vredeburg Yogyakarta, http://museumvredeburg.blogspt.com
3) Brosur dari Museum Benteng
Vredeburg Yogyakarta
Daftar Pustaka
http://www.navigasi.net/goart.php?a=tbvredbg
diakses Jum’at, 14 Desember 2012 Pukul 15.24
http://museumvredeburg.blogspt.com
diakses Jum’at, 14 Desember 2012 Pukul 15.47
Prediksi togel hongķong dan togel singapore Akurat 100% dan Arti Tafsir Mimpi
BalasHapushttps://www.klik4d.pro/prediksi-togel-akurat-hk-tanggal-26-februari-2020/
https://www.klik4d.pro/prediksi-togel-akurat-sgp-tanggal-08-maret-2020/
INFO Pendaftaran Togel : http://159.89.197.59/register/
INFO Prediksi Togel : https://www.klik4d.site
Agen Togel BOLAVITA
BONUS POTONGAN GAMES TOGEL ONLINE
PERMAINAN TOGEL KLIK4D :
2D = 29,25%
3D = 59,25%
4D = 66%
PERMAINAN TOGEL Isin4D :
2D = 30%
3D = 59%
4D = 66%
Bolavita Sekarang Bisa Deposit Via OVO & GO-Pay.
Sekarang Bosku Sudah Bisa Deposit Via Pulsa XL & TSEL Minimal Deposit 25rb.
Boss Juga Bisa Kirim Via :
Telegram : +62812-2222-995
Wechat : Bolavita
WA : +62812-2222-995
Line : cs_bolavita
Dari Mana Asal Ayam Arab Sebenarnya
BalasHapusMisteri Kehebatan Bertarung Ayam Kaki Berbulu